PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM - MP) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
|
28/08/2008 09:31:54
Tanggal : 28 Agustus 2008 Anda Pengunjung ke :
|
Profile Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bulungan 6 tahun silam, yang dibentuk berdasarkan kebijakan luas wilayah, peningkatan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Sejak diterbitkannya UU Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka dilakukanlah pembagian Kabupaten Bulungan menjadi dua wilayah pemekaran dan Kabupaten Bulungan menjadi Kabupaten Induk, dengan daerah pemekaran yang dituangkan dalam UU No 47 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Nunukan, Malinau, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Bontang yang ditetapkan pada tanggal 04 Oktober 1999. Berdasarkan UU tersebut, maka resmilah Nunukan menjadi kabupaten Nunukan yang terdiri dari tujuh wilayah kecamatan. Diawali dengan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nunukan Drs. H. Bustaman Arhan pada tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta. Pada tanggal 11 April 2001 dilakukan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nunukan priode 2001 – 2006 dalam siding paripurna DPRD Kabupaten Nunukan yang pada akhirnya memilih dan menetapkan H. Abdul Hafid Achmad sebagai Bupati dan Drs. Kasmir Foret, MM sebagai Wakil Bupati dan dilantik pada tanggal 30 Mei 2001. Kabupaten Nunukan salah satu dari Kabupaten di Indonesia yang berbatasan langsung dengan tetangga Malaysia. Dengan demikian memungkinkan terjadinya lintas batas dalam jumlah yang relative besar. Kabupaten Nunukan memiliki sejumlah Pulau yaitu Pulau Nunukan yang terletak dikecamatan Nunukan, Pulau Tinabasan, Haus, Bukat, Sebatik, Sinelak, Itai dan Sinualan yang terletak di Kecamatan Sebatik. Selai Pulau, Nunukan juga memiliki beberapa Gunung yang tersebar dibeberapa kecamatan, yaitu Gunung Batumaja, Pempuanag, Manset, Kayan, Tidalipu, Pawan, Bukit Titeh , Tudadaun, Depuan, Pengodam, Budukusia, Tungkam, Lelangit, Ruangting, Gambalia, Muluk, Batu Bagalun, dan Klawit. Kabupaten Nunukan juga di aliri oleh sungai yaitu, Sungai Sembakung, Sulanan, Sumalungun, Sepadaan, Itay, Sebuku, Agisan, Tikung, Tabur, dan Seimenggaris. Kabupaten Nunukan memiliki wilayah yang cukup bervariasi berdasarkan bentuk relief, kemiringan lereng dan ketinggian dari permukaan laut. Selain itu untuk wilayah barat terdapat daerah perbukitan terjal, bagian tengah agak berbukit sedangkan bagian timur mempunyai daerah dataran bergelombang sampai landai yang bergelombang sampai landai yang memanjang hingga kearah timur. Perbukitan terjal disebelah utara bagian barat merupakan wilayah pegunungan yang memanjang dengan ketinggian 1.500-3.000 meter diatas permukaan laut, sedangkan perbukitan disebah selatan bagian tengah mempunyai ketinggian 5.00-1.500 meter di atas permukaan laut. Keadaan topografi perbukitan ini mempunyai sudut kelerengan lebih dari 30 derajat dan dataran tinggi mempunyai kemiringan berkisar antara 8-15 derajat, sedangkan daerah perbukitan memiliki kemiringan sangat terjal diatas 15 derajat. Dengan demikian kemiringan rata-rata berkisar antar 0-15 derajat. Pada bagian timur pantai daerahnya sedikit bergelombang yaitu 3-8 derajat. Begitupula dengan Kecamatan Sebatik topografinya hamper sama dengan Pulau Nunukan daerahnya datar dan sedikit bergelombang dengan kemiringan 0-3 derajat. Daerah ini memiliki udara berkisar 23-31 derajat celcius dengan kelembaban udara antara 55 derajat sampai 98 derajat. VISI Mewujudkan Kabupaten Nunukan menjadi kawasan perdagangan agroindustri dan jasa dikawasan Asia Tenggara dalam rangka menyosongsong perdagagan bebas yang didukung oleh sumber daya manusia yang menguasai Iptek dan dilandasi Imtaq. MISI · Mempertahankan stabilitas keamanan guna melandasi proses pembangunan. · Menciptakan masyarakat yang mampu bersaing dalam menghadapi ekonomi global dan perdagangan bebas. · Peningkatan dan pengembangan pembangunan yang lebih merata keseluruh daerah pedalaman dan perbatasan dengan meningkatkan peran serta masyarakat. · Pemanfaatan keaneka ragaman sumberdaya alam secara lestari yang berorientasi industri pengolahan dan ekspor, dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup dan budaya setempat. · Penguatan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh peninigkatan kemampuan sumberdaya manusia yang menguasai Iptek dan dilandasi Imtaq. · Pengembangan daya saing daerah dalam rangka mendukung kabupaten Nunukan sebagai kawasan perdagangan Asia Tenggara dengan mengembangkan potensi pedesaan sebagai daerah unggulan dan daerah produktif. · Peningkatan investasi berskala internasional dengan menyediaan fasilitas dan jasa pelayanan menuju perdagangan. · Memperkokoh peran otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur pemerintah yang baik dan terpercaya (Good Governance) dan partisipasi masyarakat secara luas dalam pembangunan · Membuka peluang untuk perdangangan bebas sabah Malaysia dan Beunei Darussalam. · Menciptakan daerah kecamatan Sebatik, Krayan, Lumbis, Sembakung, Sebuku sebagai daerah pertanian dan perkebunan. Strategi dan arah kebijakan · Intensifikasi pemenfaatan dan sumberdaya alam secara lestari dan beriorentasi pada industri pengolahan dan Ekspor. · Peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia. · Pengembangan dan peningkatan investasi, khususnya disektor swasta. · Pengembangan peningkatan pemenfaatan keunggulan komparatif potensi pembangunan di sekitar Kabupaten Nunukan. · Pengembangan dan peningkatan kemampuan pelayanan infrastruktur daerah. · Peningkatan penguasaan Iptek khususnya yang berkaitan dengan industri dan jasa. Kabupaten Nunukan terletak di Propinsi Kalimantan Timur, Kabupaten ini terdiri dari 8 Kecamatan, dengan jumlah penduduk 115.210 jiwa, dengan kepadatan penduduk 7.68 Jiwa/km2. Mata pencaharian sebagian warga adalah Petani, selain itu, adapula yang bekerja sebagai Nelayan dan Berdagang. Kec. Termiskin di Kecamatan ini adalah Sembakung Adapun Tabel Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan sebagai berikut :
Kabupaten ini mulai mengikuti PPK pada tahun 2003 (PPK Fase II). Pada tahun pertama PPK Fase II, jumlah kecamatan yang berpartisipasi sebanyak 5. Pada tahun kedua, jumlahnya menjadi 5 kecamatan, tahun berikutnya 5 kecamatan.Sebanyak kecamatan mendapat pendanaan dengan pola matching grant (MG), dengan rincian 1 kecamatan mendapat MG pada tahun 2003. Kecamatan lain mendapat MG pada tahun 2003 selanjutnya, 5 kecamatan di kabupaten ini berpartisipasi pada PPK Fase II. Kini, 2 Kecamatan mengikuti PPK Fase III. Cakupan Lokasi PPK di Kabupaten
Setiap lokasi harus melalui sejumlah tahap kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pelestarian, sesuai petunjuk Teknis Operasional (PTO) PPK. Antusias masyarakat untuk berpartisipasi dalam PPK terbilang tinggi Tingkat partisipasi tertinggi terjadi pada tahap I Siklus IV , mencapai, 23,43 persen. Keterlibatan kaum perempuan cenderung menurun, dari 11,21 persen di tahun pertama menjadi 4,99 persen pada tahun terakhir pelaksanaan PPK Fase II Partisipasi perempuan tertinggi terjadi pada tahap I Siklus IV, mencapai 11,21 persen. Keterlibatan orang miskin juga cenderung menurun dari 16,52 persen ditahun pertama menjadi 9,67 persen pada tahun terakhir PPK Fase II. Tingkat partisipasi orang miskin tertinggi terjadi pada tahap pertama Siklus IV, mencapai 16,52 persen. Partisipasi masyarakat juga ditunjukkan dalam bentuk sumbangan dana (swadaya) dan tenaga. Tingkat swadaya tertinggi ditunjukkan warga dikecamatan Lumbis sebesarRp. 172.371.300,- Atau 11,49 persen dari BLM yang digunakan membangun Sarana Prasarana pada tahun 1,2,3. Secara umum, tingkat swadaya dikecamatan ini berkisar 0,60 persen dari lokasi BLM per kegiatan. Kegiatan Sarana Prasarana mondominasi kegiatan PPK di Kabupaten ini. Pada PPK Fase II sebanyak Rp, 7.497.214.950,- atau ( 83,30 persen) BLM digunakan untuk membiayai kegiatan prasarana. Sedangkan untuk kegiatan ekonomi (UEP/SPP) jumlahnya sebesar Rp. 305.985.000,- Atau 3,40 persen, pendidikan Rp. 695.962.550,- Atau 7,73 persen dan kesehatan Rp. 1.822.801.815,- atau 20,25 persen. Berikut adalah Risalah kegiatan PPK di Kabupaten Nunukan Pada PPK Fase II saja, program telah mendanai pembangunan 457 unit prasarana dasar perdesaan. Dengan begitu, hingga saat ini, PPK dikabupaten ini telah mendanai pembangunan 457 unit prasaran. Dari kegiatan pembangunan prasarana yang dilakukan selama PPK Fase II, sejumlah masyarakat mendapat kesempatan bekerja dan membukukan hari Orang Kerja (HOK) sebanyak 42.969 Sampai saat ini, PPK di Kabupaten ini telah membukukan 42.969 HOK. Sejumlah kasus pelanggaran sempat terjadi dikecamatan ini. Yang terbesar adalah : 1. Kecamatan Sebuku desa Kekayap, Ketua TPK menyatakan biaya upah sudah habis, dana tahap terakhir dibawa Ketua TPK + Rp. 20 Juta. 2. Kades desa Tinampak I meminjam dana BLM dari bendahara TPK sebesar Rp. 9.247.500,- Bendahar dan Sekertaris TPK desa Tinampak I tidak mempertanggungjawabkan dana sebesar Rp. 2.212.500,- kemudian pinjaman ini seluruhnya ditanggung kepala desa berupa penyelesaian pembangunan fisik, sampai dengan 100 % sesuai RAB. Tetapi kemajuan pelaksananya belum didapat karena fasilitator belum mengadakan pengecekan. Selain PPK, di Kabupaten ini juga diselenggarakan program pemberdayaan masyarakat lain, yakni : SPER (Sarjana Pendamping Ekonomi Rakyat). |
KANTOR MANAJEMEN PROVINSI JL. KEANGAN I NO 67A SAMARINDA PHONE / FAX : 0541-7772515, e-MAIL : ppk_kaltim@yahoo.co.id Design Website PPK Propinsi Kalimantan
Timur By TrySetya.Corp |